Selasa, 15 Juli 2014

Jangan Lapar Di atas Tanah Yang Subur ( Sebuah Refleksi Tentang Potensi Kekayaan Pertanian Timor Leste )

sumber: google
         Sejak kemerdekaannya mimpi anak Timor Leste agar hidup makmur seperti Negara lainnya telah menjadi tujuan utama anak bangsa ini. Seperti diketahui luar area Timor Leste sebsar 15.000 kilo meter persegi. Dimana, dengan karakteristik geografi yang kebanyakan di kelilingi oleh pegunungan.
 
Tak di pungkiri masyarakat negeri ini kebanyakan hidup dari sektor pertanian seperti perkebunan, penanaman padi, perikanan dan juga peternakan yang intinya masih bersakal kecil. Pembudidayaan sektor ini belum maksimal, kebanyakan hasil produksi sektor-sektor ini masih banyak di gunakan untuk konsumsi sendiri. Cuma sebagian kecil yang di pasarkan. Dengan demikian perlu adanya pengidentifikasian lebih lanjut apa yang menjadi faktor dominan sehingga meskipun banyak masyarakat Timor leste berkecimpung dalam bidang ini akan tetapi belum mampu mendorong perekonomian rakyatnya

Sebagai Negara kecil dengan jumlah penduduk 1.066.409 (data sensus 2010) jika di hubungkan dengan minimnya produksi pertanian dalam negeri maka bias dikatakan system ekonomi sektor ini masih bersifat subsisten. Keterbelakangan ini juga bila ditelusuri lebih jauh sebagai akibat masih minimnya pembangunan infrastruktur  dasar seperti jalan raya untuk memfasilitasi kemudahan perpindahan arus barang antar satu tempat dengan yang lainnya.
 
Dari gambaran yang di paparkan diatas, di temukan karakteristik umum yang banyak di jumpai pada Negara-negara berkembang seperti : minimnya sumbe daya manusia, minimnya pembangunan infrastruktur, keterpusatan system birokrasi yang berkontribusi terhadap proses pembangunan serta yang tidak kalah penting adalah sulitnya pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
 
Ciri Pertanian Negeri ini
 
         Petani padi-padian di Timor leste pada umumnya bercocok tanam pada saat musim hujan. Menyadari situasi semacam sulit di control maka pemerintah memiliki peranan penting untuk menyediakan atau memperbaiki sistem irigasi , memperkenalkan bibit-bibit unggul serta mengajarkan pola pertanianyang efektif dan efisien. Dalam sektor perikanan sebenarnya Timor leste mempunyai potensi pendapatan yang besar. Dengan banyaknya luas area laut yang belum di kelola maka sesungguhnya pasar untuk olahan ini sangat manjanjikan baik dalam negeri maupun untuk di ekspor. Kebanyakan nelayan masih menggunakan pola lama yang tradisional sehingga belum maksimal. Kedepan perlu penggenalan cara penangkapan ikan yang lebih maksimal tanpa merusak alam bawah laut. Dalam bidang peternakan sepertinya Timor Leste belum bias banyak berbicara. Secara umum, sektor peternakan yang banyak di budidayakan masih sangat kecil tiap peternak hanya mempunyai ternak yang tidak banyak. Ternak yang di miliki lebih sebagai tabungan, yang berarti hanya akan dijual jika keaadan mendesak
 
Pembenahan bidang sektor potensial yang di paparkan diatas mestinya harus menjadi perhatian utama. Pemerintah perlu berupaya melakukan investasi yang massif agar sektor ini turutmendorong roda perekonomian Negara. Menurut data yang di himpung sebanyak 63% penduduk Timor leste hidup bergantung dari sektor pertanian ini (Sensus 2010). Dengan demikian, pemerintah perlu melakukan pemetaan  yang jelas agar target pembangunan sektor ini tercapai.
 
Politik pembangunan sektor pertanian jangan hanya semacam wacana atau mimpi semata, akan tetapi haruslah menjadi hal yang di praktekkan. Negeri ini haruslah banyak belajar dari keberhasilan Negara lain. Realitas yang terjadi di sekitar kita, menunjukkan beras murah yang tersedia di pasar berasal dari luar negeri. Dengan demikian, kita perlu mencari tahu lebih lanjut mengapa beras impor dijual lebih murah? Mereka memakai metode seperti apa? Bagaimana sistem irigasi pertanian mereka? Bagaimana iklim daerah mereka? Bagaimana menyatukan teknologi dalam pertanian mereka? Bagaimana dengan penggunaan bibit unggul? Apakah petani mereka menggunakan lahan mereka untuk bercocok tanam atau mereka Cuma buruh peranian? Dan masih banyak lagi pertanian yang relefan jika kita benar ingin belajar
 
Pada bidang perikanan menurut data yang dikelurakan oleh kementrian pertanian Timor Leste mennyebutkan bahwa Timor Leste menderita kerugian berkisar 200 juta Dolar Ameriaka pertahun akibat illegal fishing (STL,03 Juli ,13). Melalui gambararan tersebut menyarankan upaya kerjasama antara lembaga yang saling berkaitan agar Timor Leste mampu memberdayakan kekayaan lautnya sendiri dan mencegah pencurian kekayaan lautnya
 
Penelitian Terdahulu 
Timor Leste adalah sebuah Negara kecil dan tergolong miskin yang terletak di kawasan Asia. Sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh dana moneter internasional menyebutkan bahwa; disebabkan karena kurangnya produksi dalam negeri telah memaksa Timor leste melakukan import terlebih untuk pemenuhan kebutuhan pangan sebesar 60 persen pada tahun 2010.Dalam laporan tersebut telah mendudukan Timor Leste sebagai Negara yang paling tinggi tingkat dependensi importnya jika di bandingkan denagn Negara kecil lainnya yang terdapat di kawasan asia. ( IMF:2010). Temuan imi bukan bermaksud mempermalukan negeri ini akan tetapi harus di jadikan pemacu agar Timor Leste lebih bekerja keras lagi guna pemenuhan kebutuahan dalam negerinya.
 

Pertimbangan Investasi Jangka Panjang.
Negeri ini butuh pusat penelitian yang bertujuan guna melakukan penelitian guna menemukan inovasi baru agar mendukung program- program pemerintah. Para peneliti dapat berasal dari akademisi seperti pada level universitas maupun oleh beasal dari pihak tertentu yang di tunjuk pemerintah.  Sepaham dengan ide tersebut maka pusat penelitian  dapat di cetuskan oleh pemerintah denagn tujuan  menciptakan kreatifitas dan mengdifersifikasikan metode-metode pertanian yang lebih menguntungkan. Tentunya tujuan ini harus bermuara pada peningkatan kesejateraan rakyat Timor Leste.
 
Menyadari minimnya sumber daya manusia yang kredibel dan kompeten dalam menunjang peningkatan pendapatan pertanian masyarakat didalam negeri. Maka, investasi sumber daya manusia untuk sektor ini perlu di lakukan karena di ketahui bersama mayoritas penduduk masih berkecimpung dalam sektor ini. Negara mesti berupaya mendorong para intelektual seperti tenaga pengajar Dosen maupun guru bidang relefan ke tempat studi yang lebih maju dalam bidang di tekuninya. Harapannya ketika mereka kembali ilmu yang di peroleh dapat di kembang dan di sebar luaskan keseluruh negeri.  Melalui investasi jangka panjang semacam ini meski lama jika di tekuni akan membawa dampak positif bagi perkembangan suatu bangsa.
Mengingat sumber daya alam merupakan sumber daya yang tak dapat di perbahurui maka, penggunaan sumber daya ini harus di gunakan sebaik mugkin. Tidak seorangpun dapat memungkiri bahwa kontribusi minyak dan gas dalam roda perekonomian Timor Leste. Tercatat tahun 2011 pendapatan dari sektor minyak dan gas bagi belanja pemerintah mencapai 81 persen. Sektor minyak dan gas pada dasarnya tidak banyak menyerap angkatan kerja. Selain itu sektor ini membutuhkan keahlian khusus bagi tenaga kerja tertentu seperti para insyunur geologi,insyunur perminyakan dan petambangan. Mengingat kontribusi sektor minyak dan gas sangat besar maka ke depan perlu reinvestasi peneriaan ini dalam sektor yang berkelajutan.
Pasar Bagi Produk Pertanian.
Sumber: Google
Bila suatu ketika produksi sektor pertanian cukup melimpah maka bagaimana dengan ketersediaan pasar sebagai tempat akhir pelemparan produk-produk ini? Menjawab pertanyaan semacam ini tidaklah mudah semacam membalik telapak tangan. Sangat di butuhkan suatu perencanaan terpadu dan salaing kait mengkait. Perlu mempertimbangkan lapangan kerja baru selain sektor pertanian sebab dengan banyaknya orang bekerja di harapkan terjadi  konsumsi yang berakibat pada permintaan produk-produk pertanian yang telah di hasilkan oleh para petani.
Pertimbangan lain guna menambah pendapatan Negara untuk yang masuk di pasaran adalah dengan menerapkan pajak restribusi jual beli terhadap produk yang di anggap layak di kenakan bea jual. Melalui cara semacam ini maka invetasi jangka panjang akan memberi hasil bagi peneriamaan sebuah Negara.
 Bentuk fisik pasar haruslah juga perlu di perhatikan termasuk kemudahan untuk mengakses pasar tersebut - pasar mesti menjadi tempat yang menarik pembeli untuk berbelanja. Jika tidak, maka yang terjadi bias timbul pasar-pasar liar yang hanya menambah wacana keburukan social dan yang terpenting berarti akan terjadi kesulitan dalam pengontrolan.
Negara mempunyai tanggung jawab penuh dalam melindungi serta mempromosikan warga negaranya. Seiring peningkatan produksi dalam negeri maka pemerintah harus mulai mempertimbangkan penggurangan barang sejenis pada masuknya barang import. Dalam pengambil keputusan penggurangan impor Negara harus secara nyata mempertimbagkan kepentingan warga Negara sebagai produsen dan warga Negara sebagai konsumen. Dengan demikian keseimbangan mesti betul-betul di perhatikan.
 
Pengusaha Muda
Peluang usaha di Timor Leste masih sangat terbuka. Termasuk dalam hal ini menciptakan para wirausaha muda. Saat ini para emigrant yang berasal dari seperti China dan Indonesia telah banyak menguasai usaha berskala mikro di pasar Timor leste. Masusknya usaha mikro ini secara gamblang dapat diartikan potensi pasar cukup menjanjikan. Maka, Pemerintah Perlu memberi pelatihan mengenai jiwa wirausaha kepada masyarakat yang berminat, dan juga tentu agar menambah usaha modal kerja tentunya, Pemerintah perlu menyediakan kredit usaha murah yang dapat memberi para usahawan tumbuh bersaing dan berkembang.

Kesimpulan.
Kembali pada judul tulisan diatas “Jangan Lapar Di atas Tanah Yang Subur” sesungguhnya menurut hemat penulis sedang terjadi dan nyata di kehidupan di sekitar kita. Masih banyak lahan subur kita yang tidur, karenanya dibutuhkan perencanaan yang terintegritas dari berbagai lembaga yang saling bersingungan dan juga pemerintah Timor Leste harus secara dini melakukan pemetaan potensi tiap-tiap daerah.
 Mimpi anak Timor untuk berdiri dengan tegak dengan kakinya sendiri harus di mulai dari mensejaterakan sektor yang paling banyak di tekuni oleh warga Negara. Semoga kedepan Timor Leste mampu swasembada pangan melakukan ekspor bagi Negara yang membutuhkan.
   -  Jayalah petaniku
  - Jayalah nelayanku
 - Jayalah peternakku.




Tidak ada komentar: