Rabu, 29 Oktober 2014

Fenomena Inflasi di Timor-Leste

Sumber: Bloomberg
Gambaran umum pergerakan laju inflasi Timor Leste data bulanan sejak 2004- 2014 (Agustus)
Perekonomian suatu Negara tidak terlepas dari peredaran uang dalam ekonominya. Uang yang lazim dikenal sebagai alat pembayaran merupakan alat transaksi yang sah dan di akui dalam suatu Negara. Uang pada mulanya adalah barang yang saling ditukarkan guna pemenuhan kebutuhan, uang jenis itu dikenal denagn sebutan Barter. Barter adalah kegiatan jual beli barang dengan mempergunakan barang dengan barang. Di Timor-Leste Barter masih di jumpai dalam perhelatan acara kultur budaya semisal pihak keluarga dari mempelai laki ( Mane foun) memberi seekor sapi kepada pihak mempelai wanita maka mempelai wanita (Feto foun) akan membalasnya dengan memberi seekor babi. Yang jika di hargakan keduanya salingmenguntungkan.

Peredaran uang di Timor-Leste tidak terkontrol oleh badan Negara yang berwenang secara konstitusi. Dalam hal ini Bank Sentral  masih hanya menjalankan tugas untuk mengawasi perbankan dalam negeri serta meberikan ijin operasional bagi bank komersial dan lembaga-lembaga asuransi yang menghendakinya. Sampai tahun 2014 Timor Leste masih menggunakan Dollar Amerika sebagai mata uang dagang dalam negerinya. Hal ini terjadi berawal pada masa transisi pemerintahan perserikatan bangsa-bangsa 2001 yang dengan pertimbangannya mempromsikan dollarAmerika untuk sementara hingga Timor Leste memiliki mata uangnya sendiri.

Sebagai akibat tidak memiliki mata uang sendiri menyebabkan kontrol peredaran uang dalam negeri sulit dilakukan. Suku bunga acuan bank mustahil di jalankan dan sebagai akibatnya bank-bank dalam operasionalnya menetapkan suku bunga acuan lebih karena persaingan antar bank dalam menarik nasabahnya.

Inflasi Timor Leste tidak di kendalikan oleh Bank Sentral akan tetapi kebijakan Fiskal sangat berperan aktif dalam pengontrolan penggunaan atau peredaran uang agar tidak memciptkan inflasi yang tinggi. Pemerintah dalam hal ini sangat di tuntut untuk tidak belanja besar-besaran dalam ekonomi. Diharapkan disiplin penggunaan belanja Negara mampu mengstabilkan harga. Berikut gambaran Inflasi Timor leste dalam grafik.


Sumber: Bloomberg
Menarik untuk dicermati fenomena pergerakan inflasi di Timor Leste yang dikenal tanpa campur tangan Bank Sentral. Terlihat jelas dari bulan ke bulan laju inflasinyatidak stabil kadang fluktuasi tajam ( grafik putih ) namun terkadang mencapai level deflasi dalam bulan tertentu. Jika dibandingkan dengan Inflasi di Amerika Serikat maka laju inflasinya ( grafik kuning ) sangat tidak fluktuatif seperti yang terjadi di Timor Leste. Tentunya perbandingan Inflasi di dua Negara ibarat langit dan bumi tetapi perbandingan ini menjadi relevan karena Timor Leste menggunakan Dollar Amerika maka perbandingan ini menjadi sepadan dan berguna. Intinya suku Bunga acuan di Amerika bertujuan utuk kestabilan ekonomi Negara mereka bukan yang lain.
 
Ekonomi Negara bukan hanya masalah mata uang tetpi lebih karena kestabilan suatu perekonmian. Ketidakpastian ekonomi seperti inflasi yang tidak terkontrol akan sulit bagi investor dalam menanamkan modalnya dalam negeri. Kedepan berharap Bank Sentral Timor Leste dapat berperan lebih dalam merumuskan suku bunga acuan dan mengontrol inflasi dengan dengan mempergunakan beragam pilihan kebijakan dalam menjalankan fungsi moneternya.

Harap Kunjungi juga artikel Tulisan Terkait
1. http://hatutan.blogspot.com/2013/05/osan-timor-leste-nudar-identitade.html
2. http://hatutan.blogspot.com/2009/08/identidade-ekonomia.html
3. http://timoroman.com/pertumbuhan-ekonomi-tl-tertinggi-di-pasifik/
http://internasional.kompas.com/read/2012/02/02/05311471/IMF.Inflasi.Tinggi.Ancam.Timor.Leste.