Jumat, 12 Desember 2014

East Timor’s Oil Resource: Boon or Bane?

Some are concerned that the country is overly dependent on its oil and gas sector.

East Timor oil and Gas mainly producing from Timor Sea which is located in Timor Gap

Kamis, 27 November 2014

Pasar Di Timor-Leste Siapa Yang Untung?

Gambaran produk dalam negeri yang masih berupa bahan mentah yang harus bersaing dengan produk jadi darin industri
Pembangunan suatu Negara hakekatnya untuk mensejaterakan masyarakatnya bukan yang lain. Dalam mensejaterakan masyarakatnya banyak cara yang ditempuh oleh pemegang kekuasaan seperti pemerintah dan dukungan dari para legislator di Parlamen.

Masyarakat pelososk Timor-Leste banyak berkecimpung dalam sektor pertanian yang tradisionil dan subsisten. Mayoritas memiliki lahan yang hanya cukup untuk ditanami produk pertanian,  yang utamanya dipergunakan untuk konsumsi sehari-hari. Mereka juga memiliki tabungan hidup seperti ternak sapi, babi, kambing, ayam dan yang lainnya yang juga jumlahnya terbatas.

Tabungan hidup ini sering di gunakan untuk menopang hidup untuk kebutuhan jangka panjang seperti menyekolahkan anak dan yang tidak kalah penting juga digunakan untuk kebutuhan adat. Ada wacana istimewa untuk kebutuhan adat di Timor-Leste, penduduk di pelosok negeri lebih merelakan ternaknya untuk seremoni adat jika dibandingkan ternak tersebut dijual untuk menyekolahkan anak mereka. Hal ini terjadi karena gengsi para tua-tua dalam mempertahankan nama baiknya di dalam kelompoknya ( klen). Ada kebiasan jika sesorang tidak mampu membiayai seremoni adat kultural maka orang tersebut akan dikucilkan bahkan suaranya tidak lagi dihargai, berangkat dari hal macam inilah kebanyakan tabungan hidup seperti ternak pada umumnya dimiliki masyarakat pelosok negeri namun utamanya untuk persiapan acara adat budaya selebihnya baru untuk di jual kepasar.

Struktur ekonomi dan budaya seperti di jelaskan diatas. Tentunya, mencerminkan pola hidup dan cara masyarakt Timor bertahan hidup. Kebanyakan produk yang di jual ke pasar adalah produk pertanian yang masih mentah yang mempunyai nilai ekonomis lebih rendah jika di bandingkan dengan produk jadi dari industri.

Pada saat bersamaan perekonomian Timor-leste membuka pintu bagi masuknya produk asing ke pasarnya. Suatu kesempatan besar bagi investor asing untuk melakukan usahanya agar memperoleh keuntungan. Masuknya produk impor ke pasar tidak harus disalahkan mengingat produksi dalam negeri yang memang belum mampu mensuplai permintan konsumen dalam negeri yang kian meningkat akibat bertambahnya pendapatan mereka. (sebagai gambaran upah minimum telah berubah dari $85 /bln menjadi $115/bln) masuknya produk asing sebagai wacana untuk menambah preferensi konsumen dalam memilih produk yang sesuai dengan keinginannya.

Akan sangat berbahaya jika pasar Timor-Leste tidak di masukki oleh produk impor karena ini jika berlaku maka dengan jumlah produksi dalam negeri yang terbatas sedangkan permintaan kian bertambah tentunya akan berimplikasi pada naiknya harga barang yang dengan kualitas yang rendah pula.
 
Jika demikian adanya, apakah investor yang menjual produknya di Timor-Leste adalah malaikat yang tulus membantu kita? Jawabnya adalah tidak. Sebab, meskipun mereka menanamkan modalnya dan menciptkan lapangan pekerjaan bagi pencari kerja kita. Tapi sesungguhnya tujuan utama mereka adalah mencari profit yang sebesar-besarnya. Perlu di catat semua variable seperti ongkos transportasi, ongkos sewa tanah dan bangunan, ongkos tenaga kerja, serta ongkos listrik dan air pada prinsipnya akan di bebankan pada harga yang harus di bayarkan oleh penduduk atau konsumen Timor-Leste ketika membeli produk-produk mereka.
 
Tabel dibawah ini di merupakan publikasi oleh badan statistik Nasional Timor Leste yang secara detail mengambarakan jumlah barang yang di ekspor oleh penduduk Timor ke luar negeri dan  jumlah barang impor yang masuk ke pasar dalam negeri pada tahun yang sama.
 
 
Terlihat jelas bahwa, jumlah impor melebihi jumlah ekspor.  Deficit trade balance mengindikasikan bahwa terjadi aliran dana keluar negeri yang berarti pula kekayaan atau uang Negara ini dibawa keluar ke luar negeri. Tentunya, untuk menutup celah ini usaha dan kemauan politik yang kuat perlu diletakkan sejak dini.

Mencermati ulasan diatas masuknya produk asing yang tidak lain sebagai signal faham pasar bebas yang perdefenisi kurang lebih berarti kebebasan berpindahnya modal masuk dan keluar di suatu sistem pasar.  Maka tentunya siapa yang lebih di untungkan dari sistem ini,  Terlebih dalam pasar Timor-Leste yang produk andalannya masih banyak berasal dari bahan mentah dan juga masih terbatas ini. Yang menikmati berlakunya sistem ini adalah investor asing, pemerintah menikmati pendapatan pajak dari aktivitas ini, dan konsumen menikmati beragam produk yang bisa di pertimbangkannya.

Siapa yang dirugikan dari masuknya produk asing ke pasar lokal. Sudah barang tentu para petani dan para pebisnis muda yang bermodal kecil yang masih minim pengetahuan akan permintaan pasar. Para petani inilah yang banyak mengambil porsi dalam total jumlah penduduk Timor. Untuk memajukan mereka bukanlah hal mudah. Banyak kajian perju diadakan perlu investasi yang masif di sektor ini. Penyediaan fasilitas pertanian perlu di benahi. Studi kelayakan varian unggul perlu di jalankan. Tanpa usaha ini sektor pertanian dan para petani kita akan hanya bisa berproduksi untuk bertahan hidup untuk masuk pasar sepertinya mereka akan kalah bersaing. sedangkan pengusaha muda kita perlu memdapat perhatian juga dengan kemudahan dalam aturan untuk memperoleh barang produksi dan juga keringanan kredit investasi yang murah perlu di pertimbangkan. dengan rencana, aturan dan penegakan aturan yang benar maka dalam persaingan pasar mungkin anak bangsa ini bisa sedikit bicara. jika tidak  mempersipkan fasilitas dan tanpa penegakkan hukum yang kuat maka, sulit bagi kita bersaing dengan investor asing yang sedang berjalan dengan produknya di negeri yang kita bayar dengan darah ini.
 
Tulisan ini jauh dari sempurna namun wacana dalam tulisan ini sedang terjadi dan kita tidak tahu seberapa serius perhatian pemerintah meginvestasikan dana pada sektor-sektor produktif seperti  pertanian dan yang lainnya agar pemenuhan dalam negeri bisa diisi lebih banyak oleh kontent lokal. Investor asing telah berperan menciptakan lapangan kerja dan kontribusi pajak. yang perlu di perhatikan adalah penegakan aturan hokum  agar tidak terjadi kebocoran dan salah sasaran.

 Mengingat Timor-Leste sangat terbuka pasarnya maka tanpa pembenahan aturan dan penegakannya maka yang menikmati pembangunan adalah orang asing kita cuma dapat ampasnya
 
Artikel relefan dapat dijumpai pada media online dibawah ini.


Rabu, 29 Oktober 2014

Fenomena Inflasi di Timor-Leste

Sumber: Bloomberg
Gambaran umum pergerakan laju inflasi Timor Leste data bulanan sejak 2004- 2014 (Agustus)
Perekonomian suatu Negara tidak terlepas dari peredaran uang dalam ekonominya. Uang yang lazim dikenal sebagai alat pembayaran merupakan alat transaksi yang sah dan di akui dalam suatu Negara. Uang pada mulanya adalah barang yang saling ditukarkan guna pemenuhan kebutuhan, uang jenis itu dikenal denagn sebutan Barter. Barter adalah kegiatan jual beli barang dengan mempergunakan barang dengan barang. Di Timor-Leste Barter masih di jumpai dalam perhelatan acara kultur budaya semisal pihak keluarga dari mempelai laki ( Mane foun) memberi seekor sapi kepada pihak mempelai wanita maka mempelai wanita (Feto foun) akan membalasnya dengan memberi seekor babi. Yang jika di hargakan keduanya salingmenguntungkan.

Peredaran uang di Timor-Leste tidak terkontrol oleh badan Negara yang berwenang secara konstitusi. Dalam hal ini Bank Sentral  masih hanya menjalankan tugas untuk mengawasi perbankan dalam negeri serta meberikan ijin operasional bagi bank komersial dan lembaga-lembaga asuransi yang menghendakinya. Sampai tahun 2014 Timor Leste masih menggunakan Dollar Amerika sebagai mata uang dagang dalam negerinya. Hal ini terjadi berawal pada masa transisi pemerintahan perserikatan bangsa-bangsa 2001 yang dengan pertimbangannya mempromsikan dollarAmerika untuk sementara hingga Timor Leste memiliki mata uangnya sendiri.

Sebagai akibat tidak memiliki mata uang sendiri menyebabkan kontrol peredaran uang dalam negeri sulit dilakukan. Suku bunga acuan bank mustahil di jalankan dan sebagai akibatnya bank-bank dalam operasionalnya menetapkan suku bunga acuan lebih karena persaingan antar bank dalam menarik nasabahnya.

Inflasi Timor Leste tidak di kendalikan oleh Bank Sentral akan tetapi kebijakan Fiskal sangat berperan aktif dalam pengontrolan penggunaan atau peredaran uang agar tidak memciptkan inflasi yang tinggi. Pemerintah dalam hal ini sangat di tuntut untuk tidak belanja besar-besaran dalam ekonomi. Diharapkan disiplin penggunaan belanja Negara mampu mengstabilkan harga. Berikut gambaran Inflasi Timor leste dalam grafik.


Sumber: Bloomberg
Menarik untuk dicermati fenomena pergerakan inflasi di Timor Leste yang dikenal tanpa campur tangan Bank Sentral. Terlihat jelas dari bulan ke bulan laju inflasinyatidak stabil kadang fluktuasi tajam ( grafik putih ) namun terkadang mencapai level deflasi dalam bulan tertentu. Jika dibandingkan dengan Inflasi di Amerika Serikat maka laju inflasinya ( grafik kuning ) sangat tidak fluktuatif seperti yang terjadi di Timor Leste. Tentunya perbandingan Inflasi di dua Negara ibarat langit dan bumi tetapi perbandingan ini menjadi relevan karena Timor Leste menggunakan Dollar Amerika maka perbandingan ini menjadi sepadan dan berguna. Intinya suku Bunga acuan di Amerika bertujuan utuk kestabilan ekonomi Negara mereka bukan yang lain.
 
Ekonomi Negara bukan hanya masalah mata uang tetpi lebih karena kestabilan suatu perekonmian. Ketidakpastian ekonomi seperti inflasi yang tidak terkontrol akan sulit bagi investor dalam menanamkan modalnya dalam negeri. Kedepan berharap Bank Sentral Timor Leste dapat berperan lebih dalam merumuskan suku bunga acuan dan mengontrol inflasi dengan dengan mempergunakan beragam pilihan kebijakan dalam menjalankan fungsi moneternya.

Harap Kunjungi juga artikel Tulisan Terkait
1. http://hatutan.blogspot.com/2013/05/osan-timor-leste-nudar-identitade.html
2. http://hatutan.blogspot.com/2009/08/identidade-ekonomia.html
3. http://timoroman.com/pertumbuhan-ekonomi-tl-tertinggi-di-pasifik/
http://internasional.kompas.com/read/2012/02/02/05311471/IMF.Inflasi.Tinggi.Ancam.Timor.Leste.

 
 

Senin, 22 September 2014

Deskrisaun Orsamentu Estado Timor Leste 2014

Fontes: *KKFP Kolokiu annual 2014
Biban nee informa ba belun interesantes sira deskrisaun montante orsamentu estadu tinan 2014. Esperansa wain liu husi injeta osan ba ekonomia merkadu rai laran liu husi Orsamentu Estadu bele neneik dudu prosuse dezenvolvimentu Timor nian.



Fontes: KKFP Kolokiu annual 2014

Tabele iha leten indika momos fundu Mina rai sei sai superior bodik uja iha Korente Estadu.  Fundu Mina rai uja ba estadu nian despeja tinan 2014 hamutu Milaun  atus 902.9 Dollar Amerika. nebe bott liu kontribusaun sira seluk nebe mai husi seitor nonpetroleu.


Fontes : KKFP Kolokiu annual 2014
Nudar nasaun nebe ninian emar barak liu moris ihaseitor Agrikula se diak liu kada tinan Estadu investe wain iha seitor nee. iha tinan 2014 Seitor agrikultura hetan deit menus 3 pusentu husi Osan Estadu. Ba oin persija tau atensaun maksimu hodi oinsa bele hasae produsaun rai laran  liu husi politik fiskal iha orsamentu esatdu.


_______________________________________________________________________________
* KKFP : Konselho Konsultativu Fundu Petroleu, Nudar organ estadu ida nebe hari husi lei Fundu Mina Rai. objektifu KKFP atu fo pareser/hanoin ba Parlamentu Nasional konaba oinsa posibildade foti fundu mina rai ba Orsamentu Estadu.

Kamis, 14 Agustus 2014

Investimentu Fundu Mina Rai Atinji 40% iha Merkadu Assoens ( Saham )

Relatoriu hasai husi Banco Central indika ba publik ate fin Junho 2014 fundu Mina rai atinji  Billiaun 16.6 Dollar Amerikanu. Hanesan ema wain kunyese fundu mina uja barak bodik suporta orsamentu estadu. Maibe, tuir relatoriu hateten momos ate fulan Junho 2014 Estadu Timor-Leste seidauk foti osan husi konta fundu nee. iha tempu hanesan retornu/income investimentu iha merkadu financeiru mak $ 421.7 Milliaun.
 
        Fonte : Relatoriu BCTL  Vol 10  Numuru  XXV Junho 2014

Notisia importante seluk alende kontestu balansiu fundu, iha mos strategia evolusaun fundu Mina Rai indika ate trisemsteral refere fundu espaila ona iha merkadu assoens ( saham/ Equity) atinji pursentu hat nullu (40%) no iha merkadu retornu fixu ( Fixed income/Bonds) hela ho pursentu nen nulu ( 60%). Kompara ho relatoriu trisemesteral ate Marsu nian sei kompustu  investe iha merkadu assoens iha 37.50% no merkadu retornu fixu ho 62.50%.

 Aumenta exposaun iha merkadu risku hanesan assoens bele konprende atu aumenta expektasaun retornu ba longu praju.  Maibe persija tebes prudente atu nune la- lakon let deit iha merkadu wainhira hasoru risku merkadu hanesan  kompania nain sira hetan bangkrut. Signifika investors nebe tau fundu iha sira nian kompania sei hetan sofrementu hanesan. Informa mos merkadu retornu fixu nebe fundu investe tuir lei so bele deit iha nasaun soveranu sira nian. Signifika risku fundu lakon kiik kompara ho risku investe iha assoens.

Tabela 1. Stategia investimentu ate Marsu 2014
          Fonte : Relatoriu BCTL Vol 10 Numuru XXIV Junho 2014

Tabela 2 Stategia Investimentu ate Junho 2014
            Fonte : Relatoriu BCTL Vol 10 Numuru XXV Junho 2014
 
Refere ba lei Fundu Nian iha artigu 15 hatete katak  fundu Mina rai bele investe iha retornu fixu la liu 50% no iha merkadu assoens labele liu 50%. Entertantu, ba oin sei iha posibilidade fundu nee sei loke ann investe iha merkadu ossoens.

Kestaun importante tau iha konsiderasaun mak iha investimentu financeiru iha ninian dutrina fiar ida katak “ Investimentu Risku kiik sei implika retornu kiik, nomos Investimentu risku boot sei bele hetan retornu boot”. Masqe nune, risku nebe boot persija difersifika so nune bele salva karik merkadu financeiru hetan presaun emvairomentu nebe la benefisia investors.

Fundu Mina Rai riku soin boot Timor hotu nian ho karakterismu nebe labele renova wainhira remata ka hotu halo explorsaun.  Iha Tinan 2000 toó 2011 kontribusaun fundu nee ba Produtu Internu Brtuto ( PIB) ka Gross Domestic Bruto (GDP)atinji 76.9% restu non petrleu sei fo deit kontribusaun 23.1% ba total ekonomia  Timor Nian.
Esperansa Timor ona mak Fundu nebe sai riku soin povu nian bele duni fo benefisiu ba ema hotu. mekanismu nebe ohin loron Timor iha oinsa ejerse funsaun orgaun hotu nebe tau matan lalaok fundu nian sai ona modelu ba iha nasaun balun.

Esperansa no persija kapasidade humanu nebe forte atu redus dependensia desenvolvimentu ekonomia iha seitor non renovavel. Nasaun forte laos tanba osan barak maibe nsaaun forte tanba povu moris diak no ekonomia nebe justu iha ninian distribusaun.

Kamis, 17 Juli 2014

Agrikultura Sedauk Hetan Prioridade

Artiklu origin bele hare iha  http://timoroman.com/asanami-agrikultura-sedauk-hetan-prioridade/ . Obrigado

Foto: Batar nudar aihan iha ruaral

TIMOROMAN.COM-Ministru Agrikultura no Pesca (MAP) Mariano Sabino ‘Assanami’ hateten dezemvolvimentu setor agrikultura sedauk iha mudansa tanba desemvolvimentu infrastrutura basiku ne’ebe Governu prioritija numeru um, (Estrada, Eletresidade, Bee Mos, Portu-Aeroportu,) mos sei iha faje konstrusaun. Assanami hato’o lia hirak ne’e wainhira halo entrevista ho jornalista iha uma fukun Parlamentu Nasional Segimda Feira (30/6/2014).
“Iha tinan sira liu ba ne’e ministeriu agrikultura sedauk tama iha prioridade. Infrastrutura basiku, dalan, estrada, portu-aeroportu, eletresidade, bee mos, ne’e mak hanesan prioridade numeru um. Agrikultura konsidera importante maibe sedauk sai prioridade numeru um,” Assanami esplika ba jornalistas, wainhira apresenta relatoriu ejekusaun orsamentu III trimestre ba deputadu sira iha Uma Fukun Parlamentu Nasional.

Nia akresenta, winhira setor ne’e (Agrikultura) tama ona iha prioridaed numeru um, maka nia tenki hetan orsamentu 10% porsentu husi total orsamentu Jeral do Estadu. Tanba normalmente iha orsamentu jeral ne’ebe aloka iha tinan sira hirak ba kotuk Agrikultura hetan de’it menus husi 3%.

” Tinan hirak liu ba ne’e agrikultura sei menus husi 3%. Entaun kuandu menus husi ne’e, mesmu ita iha politika di’ak, iha programa di’ak, maibe politika ho programa ne’e la han malu ho osan ne’ebe la koloka ho seriu ho konsistensia politika ne’ebe maka ita iha, entaun ejekusaun ne’e sei la la’o diak,” Mariano akresenta tan.

Engenheiru ne’e akresenta liu tan katak, wainhira agrikultura tama ona iha prioridade numeru um maka, prioridade agrikultura iha infrastrutura ninian maka barajem. Tanba barajem bele konserva be’e no bele apoiu produsaun permanentemente ba agrikultor.

“Iha agrikultura saida maka ami hanoin katak prioridade iha futuru liu liu infrastrutura ne’e maka barajem. Tanba dalaruma irigasaun ita halo kapas tiha be’e maran tiha, tanba ita depende los ba udan been. Entaun barak liu ita durante nee ita estraga irigasaun. Tanba ne’e se ita tau ona prioridade numeru um ba agrikultura, primeiru infrastrutura agrikulura barajem tengki iha, para agrikultor ne’e, nia tenki permanente kolheta to’o dalarua ba leten mos, produsaun alimentar di’ak nafatin,” Engenheru klarifika.(pol)

Selasa, 15 Juli 2014

Jangan Lapar Di atas Tanah Yang Subur ( Sebuah Refleksi Tentang Potensi Kekayaan Pertanian Timor Leste )

sumber: google
         Sejak kemerdekaannya mimpi anak Timor Leste agar hidup makmur seperti Negara lainnya telah menjadi tujuan utama anak bangsa ini. Seperti diketahui luar area Timor Leste sebsar 15.000 kilo meter persegi. Dimana, dengan karakteristik geografi yang kebanyakan di kelilingi oleh pegunungan.
 
Tak di pungkiri masyarakat negeri ini kebanyakan hidup dari sektor pertanian seperti perkebunan, penanaman padi, perikanan dan juga peternakan yang intinya masih bersakal kecil. Pembudidayaan sektor ini belum maksimal, kebanyakan hasil produksi sektor-sektor ini masih banyak di gunakan untuk konsumsi sendiri. Cuma sebagian kecil yang di pasarkan. Dengan demikian perlu adanya pengidentifikasian lebih lanjut apa yang menjadi faktor dominan sehingga meskipun banyak masyarakat Timor leste berkecimpung dalam bidang ini akan tetapi belum mampu mendorong perekonomian rakyatnya

Sebagai Negara kecil dengan jumlah penduduk 1.066.409 (data sensus 2010) jika di hubungkan dengan minimnya produksi pertanian dalam negeri maka bias dikatakan system ekonomi sektor ini masih bersifat subsisten. Keterbelakangan ini juga bila ditelusuri lebih jauh sebagai akibat masih minimnya pembangunan infrastruktur  dasar seperti jalan raya untuk memfasilitasi kemudahan perpindahan arus barang antar satu tempat dengan yang lainnya.
 
Dari gambaran yang di paparkan diatas, di temukan karakteristik umum yang banyak di jumpai pada Negara-negara berkembang seperti : minimnya sumbe daya manusia, minimnya pembangunan infrastruktur, keterpusatan system birokrasi yang berkontribusi terhadap proses pembangunan serta yang tidak kalah penting adalah sulitnya pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
 
Ciri Pertanian Negeri ini
 
         Petani padi-padian di Timor leste pada umumnya bercocok tanam pada saat musim hujan. Menyadari situasi semacam sulit di control maka pemerintah memiliki peranan penting untuk menyediakan atau memperbaiki sistem irigasi , memperkenalkan bibit-bibit unggul serta mengajarkan pola pertanianyang efektif dan efisien. Dalam sektor perikanan sebenarnya Timor leste mempunyai potensi pendapatan yang besar. Dengan banyaknya luas area laut yang belum di kelola maka sesungguhnya pasar untuk olahan ini sangat manjanjikan baik dalam negeri maupun untuk di ekspor. Kebanyakan nelayan masih menggunakan pola lama yang tradisional sehingga belum maksimal. Kedepan perlu penggenalan cara penangkapan ikan yang lebih maksimal tanpa merusak alam bawah laut. Dalam bidang peternakan sepertinya Timor Leste belum bias banyak berbicara. Secara umum, sektor peternakan yang banyak di budidayakan masih sangat kecil tiap peternak hanya mempunyai ternak yang tidak banyak. Ternak yang di miliki lebih sebagai tabungan, yang berarti hanya akan dijual jika keaadan mendesak
 
Pembenahan bidang sektor potensial yang di paparkan diatas mestinya harus menjadi perhatian utama. Pemerintah perlu berupaya melakukan investasi yang massif agar sektor ini turutmendorong roda perekonomian Negara. Menurut data yang di himpung sebanyak 63% penduduk Timor leste hidup bergantung dari sektor pertanian ini (Sensus 2010). Dengan demikian, pemerintah perlu melakukan pemetaan  yang jelas agar target pembangunan sektor ini tercapai.
 
Politik pembangunan sektor pertanian jangan hanya semacam wacana atau mimpi semata, akan tetapi haruslah menjadi hal yang di praktekkan. Negeri ini haruslah banyak belajar dari keberhasilan Negara lain. Realitas yang terjadi di sekitar kita, menunjukkan beras murah yang tersedia di pasar berasal dari luar negeri. Dengan demikian, kita perlu mencari tahu lebih lanjut mengapa beras impor dijual lebih murah? Mereka memakai metode seperti apa? Bagaimana sistem irigasi pertanian mereka? Bagaimana iklim daerah mereka? Bagaimana menyatukan teknologi dalam pertanian mereka? Bagaimana dengan penggunaan bibit unggul? Apakah petani mereka menggunakan lahan mereka untuk bercocok tanam atau mereka Cuma buruh peranian? Dan masih banyak lagi pertanian yang relefan jika kita benar ingin belajar
 
Pada bidang perikanan menurut data yang dikelurakan oleh kementrian pertanian Timor Leste mennyebutkan bahwa Timor Leste menderita kerugian berkisar 200 juta Dolar Ameriaka pertahun akibat illegal fishing (STL,03 Juli ,13). Melalui gambararan tersebut menyarankan upaya kerjasama antara lembaga yang saling berkaitan agar Timor Leste mampu memberdayakan kekayaan lautnya sendiri dan mencegah pencurian kekayaan lautnya
 
Penelitian Terdahulu 
Timor Leste adalah sebuah Negara kecil dan tergolong miskin yang terletak di kawasan Asia. Sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh dana moneter internasional menyebutkan bahwa; disebabkan karena kurangnya produksi dalam negeri telah memaksa Timor leste melakukan import terlebih untuk pemenuhan kebutuhan pangan sebesar 60 persen pada tahun 2010.Dalam laporan tersebut telah mendudukan Timor Leste sebagai Negara yang paling tinggi tingkat dependensi importnya jika di bandingkan denagn Negara kecil lainnya yang terdapat di kawasan asia. ( IMF:2010). Temuan imi bukan bermaksud mempermalukan negeri ini akan tetapi harus di jadikan pemacu agar Timor Leste lebih bekerja keras lagi guna pemenuhan kebutuahan dalam negerinya.
 

Pertimbangan Investasi Jangka Panjang.
Negeri ini butuh pusat penelitian yang bertujuan guna melakukan penelitian guna menemukan inovasi baru agar mendukung program- program pemerintah. Para peneliti dapat berasal dari akademisi seperti pada level universitas maupun oleh beasal dari pihak tertentu yang di tunjuk pemerintah.  Sepaham dengan ide tersebut maka pusat penelitian  dapat di cetuskan oleh pemerintah denagn tujuan  menciptakan kreatifitas dan mengdifersifikasikan metode-metode pertanian yang lebih menguntungkan. Tentunya tujuan ini harus bermuara pada peningkatan kesejateraan rakyat Timor Leste.
 
Menyadari minimnya sumber daya manusia yang kredibel dan kompeten dalam menunjang peningkatan pendapatan pertanian masyarakat didalam negeri. Maka, investasi sumber daya manusia untuk sektor ini perlu di lakukan karena di ketahui bersama mayoritas penduduk masih berkecimpung dalam sektor ini. Negara mesti berupaya mendorong para intelektual seperti tenaga pengajar Dosen maupun guru bidang relefan ke tempat studi yang lebih maju dalam bidang di tekuninya. Harapannya ketika mereka kembali ilmu yang di peroleh dapat di kembang dan di sebar luaskan keseluruh negeri.  Melalui investasi jangka panjang semacam ini meski lama jika di tekuni akan membawa dampak positif bagi perkembangan suatu bangsa.
Mengingat sumber daya alam merupakan sumber daya yang tak dapat di perbahurui maka, penggunaan sumber daya ini harus di gunakan sebaik mugkin. Tidak seorangpun dapat memungkiri bahwa kontribusi minyak dan gas dalam roda perekonomian Timor Leste. Tercatat tahun 2011 pendapatan dari sektor minyak dan gas bagi belanja pemerintah mencapai 81 persen. Sektor minyak dan gas pada dasarnya tidak banyak menyerap angkatan kerja. Selain itu sektor ini membutuhkan keahlian khusus bagi tenaga kerja tertentu seperti para insyunur geologi,insyunur perminyakan dan petambangan. Mengingat kontribusi sektor minyak dan gas sangat besar maka ke depan perlu reinvestasi peneriaan ini dalam sektor yang berkelajutan.
Pasar Bagi Produk Pertanian.
Sumber: Google
Bila suatu ketika produksi sektor pertanian cukup melimpah maka bagaimana dengan ketersediaan pasar sebagai tempat akhir pelemparan produk-produk ini? Menjawab pertanyaan semacam ini tidaklah mudah semacam membalik telapak tangan. Sangat di butuhkan suatu perencanaan terpadu dan salaing kait mengkait. Perlu mempertimbangkan lapangan kerja baru selain sektor pertanian sebab dengan banyaknya orang bekerja di harapkan terjadi  konsumsi yang berakibat pada permintaan produk-produk pertanian yang telah di hasilkan oleh para petani.
Pertimbangan lain guna menambah pendapatan Negara untuk yang masuk di pasaran adalah dengan menerapkan pajak restribusi jual beli terhadap produk yang di anggap layak di kenakan bea jual. Melalui cara semacam ini maka invetasi jangka panjang akan memberi hasil bagi peneriamaan sebuah Negara.
 Bentuk fisik pasar haruslah juga perlu di perhatikan termasuk kemudahan untuk mengakses pasar tersebut - pasar mesti menjadi tempat yang menarik pembeli untuk berbelanja. Jika tidak, maka yang terjadi bias timbul pasar-pasar liar yang hanya menambah wacana keburukan social dan yang terpenting berarti akan terjadi kesulitan dalam pengontrolan.
Negara mempunyai tanggung jawab penuh dalam melindungi serta mempromosikan warga negaranya. Seiring peningkatan produksi dalam negeri maka pemerintah harus mulai mempertimbangkan penggurangan barang sejenis pada masuknya barang import. Dalam pengambil keputusan penggurangan impor Negara harus secara nyata mempertimbagkan kepentingan warga Negara sebagai produsen dan warga Negara sebagai konsumen. Dengan demikian keseimbangan mesti betul-betul di perhatikan.
 
Pengusaha Muda
Peluang usaha di Timor Leste masih sangat terbuka. Termasuk dalam hal ini menciptakan para wirausaha muda. Saat ini para emigrant yang berasal dari seperti China dan Indonesia telah banyak menguasai usaha berskala mikro di pasar Timor leste. Masusknya usaha mikro ini secara gamblang dapat diartikan potensi pasar cukup menjanjikan. Maka, Pemerintah Perlu memberi pelatihan mengenai jiwa wirausaha kepada masyarakat yang berminat, dan juga tentu agar menambah usaha modal kerja tentunya, Pemerintah perlu menyediakan kredit usaha murah yang dapat memberi para usahawan tumbuh bersaing dan berkembang.

Kesimpulan.
Kembali pada judul tulisan diatas “Jangan Lapar Di atas Tanah Yang Subur” sesungguhnya menurut hemat penulis sedang terjadi dan nyata di kehidupan di sekitar kita. Masih banyak lahan subur kita yang tidur, karenanya dibutuhkan perencanaan yang terintegritas dari berbagai lembaga yang saling bersingungan dan juga pemerintah Timor Leste harus secara dini melakukan pemetaan potensi tiap-tiap daerah.
 Mimpi anak Timor untuk berdiri dengan tegak dengan kakinya sendiri harus di mulai dari mensejaterakan sektor yang paling banyak di tekuni oleh warga Negara. Semoga kedepan Timor Leste mampu swasembada pangan melakukan ekspor bagi Negara yang membutuhkan.
   -  Jayalah petaniku
  - Jayalah nelayanku
 - Jayalah peternakku.




Selasa, 13 Mei 2014

Statu St. Joao Paolo II- Dili, Timor Leste

Agradesementu Povu Timor Leste ba Visita Spesial Joao Paolo II segundu Mai Dili Timor Leste tinan 1989. Fatin nee besik Tasi Tolu iha parte Leste nian. visitante bele goja fatin nee ho gratuitu importante maka kuidadu fatin nee ho diak
  





Area Turistiku Tasi Tolu Nakfila ba Bairo Foun

Bairo Lagua Tasi Tolu 










Saida Maka ita bele Orgulho, se ikon sidade Dili Hanesan Tasi Tolu nian furak komesa buradu hanesan area protejidu mihis dadauk ona. Presensia ema halo bairo foun impaktu dadaun ba ekosistema flora no fauna iha area refere.

Dili iha Ikon tolu nebe kunyesidu hanesan Kristu Rei, Area Branka, no Tasi Tolu. Fotos nebe iha blog nee hatudu imajen em jeral nebe foti iha fulan Maiu 2014.










 Any Ideas on This...............................!!!!!!!